Ngobrol - atha's scrapbook

October 9, 2016

Ngobrol


Saya suka sekali ngobrol. Bertukar pikiran, pendapat, dan sudut pandang akan penyelesaian suatu masalah, atau setidaknya opini mengenai sebuah fenomena. Jarang sekali bisa saya temukan teman ngobrol yang asik dan tahu banyak. Mungkin kebanyakan memang sukanya ngobrolin tentang gosip atau make up. It’s fun sometimes, but it gets me boring easily.

Ngobrol disini maksud saya adalah beneran ngobrol. Tentang berita yang lagi hits, perang dunia, ideologi, atau fenomena-fenomena ajaib khas Indonesia. Dan sampai sekarang teman ngobrol yang paling asik untuk saya adalah Ibu. Sama Ibu saya bisa ngobrolin banyak hal mulai dari politik, fenomena nikah muda, agama, sampai kebijakan pemerintah. Dua jam di telepon pun tidak terasa lama kalau ngobrol sama Ibu. 

Mungkin Ibu saya hanya ibu rumah tangga. Tapi pengetahuan dan pandangan beliau tentang dunia nggak sesederhana itu. Coba, ibu rumah tangga mana yang khatam novel Harry Potter 1-7, Twilight Saga, Sherlock Holmes, dan novel-novel Agatha Christie. Bahkan dongengku sebelum tidur sewaktu kecil adalah seri novel Lima Sekawan nya Enid Blyton. Film favorit Ibu adalah semua seri James Bond dan Mission Impossible... hahaha I lose at this point. Pengetahuan umum Ibu tentang dunia jauh lebih luas daripada saya. Ibu tahu kota-kota apa yang memiliki sejarah apa, ibukota-ibukota negara, sampai makanan khas dan tujuan wisata di negara-negara yang jarang kita tahu. Tapi Ibu ya tetap Ibu-Ibu. Sekarang lagi hobi sekali nonton sinetron Turki. Semoga beneran bisa keliling Turki one day ya, Mom.

Balik lagi ke topik. Kenapa, sih ngobrol itu penting. Dari ngobrol kita bisa tahu seperti apa seseorang itu, dan sepinter apa dia. Pintar tidak selalu tentang hal-hal kognitif yang hanya berorientasi pada akademik tapi social skill dan pengetahuan umumnya nol besar. Bukan. I’m not into those kind of people. Beberapa teman saya tanya, “Atha suka cowo yang kayak apa?” dan akan selalu saya jawab “Yang lebih pintar dari Atha.” Dari jawaban itu teman-teman saya selalu menatap saya aneh dan selalu bilang  So you like nerds who wear thick glasses and socially inactive and all they do is studying by themselves?”  Nggak. Orang-orang pintar menurut kamus saya adalah mereka yang pintar secara sosial, dalam artian akhlaknya bagus dan tahu bagaimana cara memerlakukan orang lain. Selain itu, mereka juga memiliki pengetahuan umum yang luas serta cara pandang yang cerdas, jadi asik sekali kalau jadi teman ngobrol dan diskusi. And they can teach me something I don’t know. Udah deh kalau sudah ketemu yang begitu saya langsung nge-fans.

Seperti yang kita tahu dari jaman sekolah dasar dahulu. Manusia adalah makhluk sosial, dan selalu butuh kegiatan sosial. Hal yang paling mendasar untuk bisa mengawali hubungan sosial ini ya ngobrol tadi. Sehingga sebenarnya ngobrol adalah salah satu kebutuhan dasar yang mau nggak mau harus kita penuhi. Entah hanya ngomongin kejelekan orang, atau diskusi tentang harga minyak bumi. Tinggal kita saja yang memilih, mau terus menerus ngobrolin hal nggak penting semacam kejelekan orang atau menambah ilmu baru dengan ngobrol yang melibatkan sudut pandang- sudut pandang baru.

Jadi, ngobrol yuk?

No comments:

Post a Comment